Selasa, 04 Juni 2019

KATAK HIJAU BERSAUDARA


KATAK HIJAU BERSAUDARA
Dahulu kala, di suatu desa tinggalah KATAK hijau bersaudara bersama ibunya. Di desa itu, mereka sangat terkenal bandel karena mereka tidak pernah mau mendengarkan nasihat Ibu. Bila ibunya menyuruh sesuatu, mereka melakukan hal yang berlawanan. Pada suatu hari, sang ibu meminta mereka supaya tetap tinggal di rumah karena di desa seberang terjadi banjir. KATAK hijau bersaudara yang tidak peduli nasihat sang ibu lari keluar sambil berteriak, “Ayo coba ke sana. Katanya ada banjir.”
Beberapa hari kemudian, sang ibu memperingatkan KATAK hijau bersaudara, “Jangan keluar hari ini, ular yang besar sedang menampakkan dirinya di sungai.” Sebelum selesai perkataan sang ibu, KATAK hijau bersaudara telah berlari ke arah sungai sambil berteriak, “Ayo coba ke sana, lihat bagaimana rupa sang ular.”
Melihat anak-anaknya yang begitu bandel, sang ibu merasa sangat sedih dan merasa khawatir akan keselamatan anak-anaknya. Akhirnya, sang ibu jatuh sakit. Penyakit sang ibu makin lama makin parah dan kelihatannya tidak dapat tertolong lagi. Sang ibu yang semakin parah penyakitnya itu memanggil anak-anaknya dan mengelus-elus mereka sambil merenungkan kejadian apa yang akan menimpa anak-anaknya bila dirinya telah tiada. Sang ibu berpesan kepada anak-anaknya bahwa bila dirinya telah meninggal dikuburkan di tepi sungai. Sang ibu berpesan demikian mengingat bahwa anaknya selalu melakukan dengan sebaliknya. Sang ibu sebetulnya ingin dikuburkan di gunung, maka ia berpesan sebaliknya.
Setelah sang ibu meninggal, KATAK hijau bersaudara memutuskan bahwa selama sang ibu masih hidup tidak pernah mendengar nasihatnya, maka kali ini akan menuruti kemauan sang ibu. KATAK hijau bersaudara menguburkan ibunya di tepi sungai.
Pada waktu hujan turun, mereka menangis habis-habisan karena khawatir kuburan ibunya hanyut terbawa arus sungai.